Agama memiliki pandangan tersendiri tentang keberadaan indra keenam. Menurut agama, orang yang mengaktifkan indra keenam dapat digolongkan menjadi dua, yaitu golongan yang diridhai Tuhan dan golongan yang tidak diridhai Tuhan.
Golongan yang diridhai Tuhan misalnya para wali, ulama, rahib, pendeta, sedangkan golongan yang tidak diridhai Tuhan misalnya dukun atau semua orang yang berupaya mengamalkan pekerjaan syirik hanya untuk memperoleh kesaktian.
Dalam agama, fungsi dari mengaktifkan indra keenam adalah untuk meningkatkan nilai keimanan dan amalan spiritual seseorang. Hal ini merupakan fungsi sekaligus tujuan dari mengaktifkan indra keenam itu sendiri.
Jika menyimpang dari semua itu, maka bisa dipastikan seseorang sudah berada di luar jalur agamanya. Sebab, indra keenam tidak ubahnya hadiah dari Tuhan bagi umat-Nya yang taat menjalankan semua ketentuan-Nya, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.