Ada bermacam-macam nama yang diberikan masyarakat tradisional untuk orang-orang yang memiliki kemampuan mengaktifkan indra keenam. Secara garis besar, indra keenam dipilah menjadi dua, yaitu golongan kiai, rahib, atau orang-orang yang ditokohkan, dan golongan dukun, paranormal atau tabib.
Bagi masyarakat tradisional, kemampuan mengaktifkan indra keenam dipandang sebagai satu bentuk kesaktian yang didapatkan dari berbagai macam doa dan tarikat.
Dalam hal ini, mereka lebih akrab dengan sebutan membuka mata ketiga, yaitu ilmu kebatinan untuk bisa berkomunikasi dengan makhluk halus dan semacamnya.