Kata nafs yang bentuk jama’nya anfus menurut dua ayat diatas sama pengertiannya dengan ruh, jiwa, sukma atau nyawa. Al-Qur’an mengungkapkan lebih jauh lagi tentang sifat-sifat dari jiwa ini, ada yang disebut nafs amarah bissu’ ( jiwa yang selalu mengajak kepada keburuhkan), nafs lawwamah ( jiwa yang suka mencela dirinya sendiri) dan nafs muthmainnah ( Jiwa yang tenang). Nafs ini membentuk sifat dan tabiat manusia. Ada manusia yang tabiatnya buruk ( berakhlak tercela, berbudi kasar dll sb), hal ini disebabkan oleh nafsu yang telah mengalahkan kesucian yang murni dan masih asli tetapi ada juga orang yang berbudi luhur ( berakhlak mulia, berbuat kebenaran, keadilan, keindahan dan kesempurnaan perilaku dlsb), hal ini karena ia telahmampu mengekang syahwatnya serta mengatasi segala macam kekurangan dankerendahan jiwanya dan iapun sudah sampai pada tingkat yang luhur dalam persoalan penjagaan jiwanya, ia dapat memerangi hawa nafsunya dan bersih dari pengaruh itu.
10 tahun yang lalu