Ketika kita terkena sihir, hal pertama yang harus kita tanyakan adalah bukan darimana sihir ini tapi kenapa kita terkena sihir", begitu seorang bijak berkata. Namun pada kenyataannya, tidak semua manusia mampu bersabar membiarkan kedzaliman menjerat kehidupannya. Sudah lama ummat ini menanti-nanti sebuah tehnik yang syar'ie, tentang bagaimana menyikapi kejahatan dukun-dukun pemuas nafsu itu.
Sehebat apapun ilmu pengetahuan syariat seseorang, jika tidak dibarengi kekokohan tauhid biasanya terjatuh bertekuk lutut saat dihadapkan dengan ujian dan musibah-musibah yang beruntun. Tentu saja bagi jiwa yang kokoh bertauhid hal ini bisa ditebas dengan kata sabar, tapi bagi mereka tentu ini akan teramat sulit. Semoga Allah meridhai tehnik mengembalikan sihir ini langsung ke pelakunya.
Saat seorang manusia dengki dengan manusia lainnya, ia akan melakukan apapun untuk mengantar nafsunya termasuk berbuat syirik dengan mendatangi dukun atau tukang sihir. Dan demi uang, si tukang sihir akan melakukan ritual untuk memanggil syaitan dan menyuruh kejahatan kepada target. Kemudian target sakit seakan tidak ada obatnya di dunia.
Sayangnya siksaan jin ini kadang melebihi kejahatan yang diperintahkan dukun atau pesuruhnya, kadang ia masih bersarang di tubuh hingga dukun atau pesuruh yang dengki tadi mati sekalipun. Terbanyang jika kontrak kerja mereka (jin itu) adalah 50 tahun, dalam rentan waktu yang lama ini manusia yang disihir bisa gila.
PERTAMA TINDAKAN PREVENTIF, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya seperti di bawah ini :
A. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu, sesudah membaca wirid yang disyari’atkan setelah salam, atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat Kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al-Qur’an. Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam salah satu hadits shahihnya :
“Barangsiapa membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan syetan tidak mendekatinya sampai Shubuh.”
B. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah shalat Shubuh, dan menjelang malam sesudah shalat Maghrib, sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i.
C. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 285-286 pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah :
“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya.”
D. Banyak berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna.
Hendaklah dibaca pada malam hari dan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk ke dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan: ‘A’uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min syarri maa khalaq’ (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaanNya), maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu.”
E. Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam :
Bismillaahilladzi Laa Yadhurru ma’asmihi Syai’un fil ardh walaa fissamaa’i wahuwassamii’ul ‘aliim
KEDUA : Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk dan merendahkan diri, seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi. Do’a-do’a berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut:
A.Do’a yang dibaca Jibril , ketika meruqyah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bismillaahi arqiika min kulli syai, yu’dziika wa min syarri kulli nafsin aw ‘ainin haasidin, Allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika
B.Pengobatan sihir cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjimak dengan istrinya karena terkena sihir. Yaitu, ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, ditumbuk atau digerus dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam bejana secukupnya untuk mandi; bacakan ayat Kursi pada bejana tersebut; bacakan pula surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat-ayat sihir dalam surat Al-A’raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82 dan surat Thaha ayat 65-69.
Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah diminum sedikit airnya dan sisanya dipakai untuk mandi.
D.Cara pengobatan lainnya, sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi, di atas gunung atau di tempat manapun ia berada, dan bila sudah diketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.
Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita memohon, agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kesejahteraan dan keselamatan dari segala kejahatan, dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka, dan menganugerahkan kepada mereka pemahaman dan agamaNya, serta memelihara mereka dari segala sesuatu yang menyalahi syari’atNya