1. sihir al-kazhibi adalah jenis sihir yang meminta bantuan bangsa jin untuk mempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain dengan bahasa-bahasa yang halus dan lembut yang penuh kebohongan. Sihir-sihir jenis ini sering digunakan para pedagang, para penyanyu, para penyair/sastrawan, dan orang-orang dunia hiburan.
2. sihir al-‘aini adalah jenis sihir yang dapat mempengaruhi pandangan mata dan daya khayal seseorang. Orang-orang yang berprofesi pesulap, ilusioner, mentalist dan telepati sering bekerja sama dengan bangsa jin untuk menjalankan sihir ini. Walaupun beberapa ahli ada yang memakai trik-trik murni.
Rasullullah Muhammad SAW bersabda: “pandangan mata (al-‘aini) adalah benar adanya dan dapat didatangin syetan.” (HR Bukhari) dan nabi muhammad saw bersabda: “barang siapa melihat sesuatu yang mngesankan, hendaknya ia mengucapkan, masya Allah. Tidak ada daya upaya kecuali dengan kekuatan Allah,’maka ia tidak akan terkena bahaya (sihir al-‘aini).
Kedua hadist tersebut menunjukkan adanya sihir yang dapat melalui pandangan mata. Sihir melalui pandangan mata dapat berbentuk seperti tipuan mata (membalik pandangan mata menjadi salah lihat) dan menpengaruhi pikiran seseorang (memasukkan dontrin-doktrin dengan manupulasi memori subyek) supaya mengikuti keinginan penyihir.
3. sihir al-qulubi adalah jenis sihir yang terjadi karena adanya keanehan pada diri seorang yang senang melakukan amalan-amalah ibdah bid’ah, seperti: orang yang senang mengamalkan mantra tertentu, orang yang senang mengamalkan potongan. ayat Al Qur’an tertentu, orang senang berpuasa yang tidak termasuk puasa sunnah yang dianjurkan Rasullullah Muhammad SAW, orang yang senang bermeditasi dan bertapa di tempat keramat, dan sebagainya. Ummat Islam sering mendapatkan keanehan dari jenis sihir ini adalah para ahli bid’ah, khurafat dan kemusyrikan. Keahlian yang mereka miliki biasanya berkaitan dengan praktik pengobatan alternatif dan jasa supranatural yang sering berada ditengah masyarakat.
Sayangnya, banyak para tokoh Islam notabene bergelar kyai dan ustad yang melakukan praktek pengobatan alternatif dengan memanfaatkan sihir al-qulubi. Para kyai atau ustad ini terjebak dengan melakukan ibadah bid’ah, mencampuradukkan ritual Islam dengan kebudayaan setempat, dan menkultuskan tokoh-tokoh Islam dari segi spiritualnya. Konyolnya banyak ummat Islam yang memberikan gelar/jabatan kyai atau ustad setelah seorang muslim menperoleh “kekuatan supranatural” alias “daya linuwih”.
Sihir jenis ini juga dapat membuat seseorang merasa dapat shalat jum’at ke mekah, padahal keadaan sebenarnya hanya berada di kamarnya dan tertidur pulas. Bangsa jin yang menipu mereka adalah berasal dari suku bangsa ifrit. Ummat Islam yang menyenangi ibadah bid’ah dan pecampuradukkan Islam dengan budaya atau agama lain untuk mendapatkan “daya linuwih” alias sihir ini telah diancam oleh Allah dengan firman-Nya:
“….demi, sesungguhnya mereka telah menyakinin bahwa barangsiapa menjual atau menukarnya (ayat-ayat Allah) dengan sihir itu, tidaklah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir kalau mereka mengetahui.” (QS: al-Baqarah: 102)
4. sihir al-hasadi adalah jenis sihir yang dilakukan bangsa jin dengan manusia pendengki terhadap orang yang dibencinya. Masyarakat indonesia sering menyebut sihir ini dengan sebutkan santet, teluh atau tenung. Pengaruh sihir al-hasadi dapat menderita penyakit secara tiba-tiba,, hatinya gelisah, kondisi fisiknya melemah dan mudah putus asa. Gejala – gejala sihir al-hasadi terjadi secara tiba-tiba yang menjurus kematian. Kecuali ditemukan penyakit medis atau menderita penyakiti turunan/menahun.