Ruh dalam pemahaman saya sementara ini, mengaminkan apa yang menjadi pemaknaan Alghazali yang menyebutkan, bahwa dia adalah sesuatu yang abstrak, yang bersemayam dalam rongga hati biologis, dan mengalir melalui urat-urat dan pembuluh-pembuluh, ke seluruh anggota tubuh. Adapun mengalirnya dalam tubuh dengan membawa limpahan cahaya kehidupan, perasaan, penglihatan, pendengaran dan penciuman ke dalam semua anggota badan. Sedangkan makna yang kedua adalah bagian dari manusia yang bersifat lathiifah, yang juga memiliki kemampuan untuk mengetahui dan mencerap, namun hanya sebatas itu penjelasannya, tidak lebih sebagaimana ungkapan Allah dalam firman-Nya,
Nafs atau jiwa atau soul, adalah sebuah entitas lain dari diri manusia sebagai jasad, dimana dia berasal dari alam malakut yang terbuat dari elemen cahaya, akan tetapi bukanlah seperti cahaya yang terbayangkan oleh kita ketika melihat cahaya lampu, elemen cahaya ini sangat khas dan tak terinderai oleh mata lahiriyah kita, sebagaimana Allah telah menciptakan malaikat dari elemen yang sama. Jiwa juga memiliki indera sebagaimana yang dimiliki oleh indera jasad tetapi dalam dimensi yang berbeda karena perbedaan elemen pembentuknya