Pertama: Mengimani adanya mereka (Malaikat Allah). Malaikat Allah adalah sesuatu yang wujud, ada. Keimanan kepada Malaikat, adalah kepercayaan yang pasti tentang keberadaan para malaikat itu. Malaikat Allah, tidak sekedar kata yang coba dikonotasikan kepada kebaikan, keburukan dan lain sebagainya.
Kedua: Mengimani Malaikat Allah dimulai dengan mengetahui nama-nama malaikat beserta tugas mereka masing-masing. Ada banyak Malaikat Allah, sulit bagi kita untuk mengetahui satu persatu. “Sesungguhnya baitul makmur berada di langit yang ketujuh setentang dengan Ka’bah di bumi, setiap hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar maka tidak akan kembali lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga: Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita ketahui. Seperti halnya nama, sifat Malaikat Allah juga banyak. Contoh kecil Malaikat Jibril, dimana Nabi memberitahukan bahwa beliau pernah melihat Jibril dalam sifat yang asli, yang ternyata mempunyai enam ratus sayap yang dapat menutupi cakrawala (HR. Bukhari).