Adalah jawhar basîth (substansi sederhana) berupa jisim ruhani yang hakekatnya berbeda dengan jisim yang dapat diindrai. Ruh menjalar ke seluruh tubuh manusia yang menjadikan kehidupan, gerak, merasa, dan kehendak. Ruh adalah substansi yang berdiri sendiri. Ia dapat naik dan turun, menyatu dan terlepas, keluar, pergi dan datang, bergerak dan diam dari jasad. Substansinya sama dengan nafs, sekalipun sifat-sifatnya berbeda. Ruh memiliki ruang dan waktu yang bersifat ruhaniah, tidak seperti ruang dan waktu yang terjadi pada jasad. Ruh itu abadi (tidak mati), sekalipun jasadnya hancur. Ruh itu baru yang dihembuskan bersamaan dengan penciptaan jasad.
Ruh adalah zat murni yang tinggi, hidup dan hakekatnya berbeda dengan tubuh. Tubuh dapat diketahui dengan pancaindra, sedangkan ruh menelusup ke dalam tubuh sebagaimana menyelusupnya air ke dalam bunga, tidal larut dan tidak terpecah-pecah. Untuk memberi kehidupan pada tubuh selama tubuh mampu menerimanya.